Tahukah kita, bahwa tidur di siang hari mampu mengembalikan energi dan mengenakan kembali energi kita pada hari tersebut. Tidur di siang hari, merupakan praktek yang disering dilakukan oleh Nabi.
Kelebihan Tidur Siang Hari (Qailulah) | Tidur siang pernah dianggap sebagai salah satu tanda kemalasan. Islam menganggapnya sebagai suatu kebaikan asalkan seseorang itu tidak berlebih-lebihan dengannya. Di dalam kitab ‘Misykatul Masabih’ disebutkan tentang salah satu amalan sunnah yang pernah dilakukan oleh Nabi: “Tidur yang sedikit di waktu tengahari (qailulah) tidaklah keji. Rasulullah ada melakukannya.”
Imam Al Ghazali di dalam kitab 'Ihya Ulumuddin' telah berkata: 'Hendaklah seseorang tidak meninggalkan tidur di siang hari karena itu membantu ibadah di malam hari sebagaimana sahur membantu puasa di siang hari. Idealnya adalah bangun sebelum tergelincir matahari untuk shalat dhuhur. '
Islam memiliki pandangan tertentu tentang tidur siang. Ia dianggap sebagai sunnah dan bukan sebagai suatu yang keji. Tidurnya hanya sekejap. Tujuannya adalah untuk kesegaran tubuh agar dapat dimanfaatkan untuk melaksanakan amal dan ibadah yang berkualitas.
Kebiaasaan yang mungkin kita lakukan ini adalah sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, insyaAllah kita akan mendapat pahala jika kita meniatkannya. Adapun jika sekedar kebiasaan saja maka tidak berpahala. Inilah pentingnya ilmu, jika kita tidak mengetahui hal ini, maka tidur siang kita hanya semata-mata karena kebiasaan saja dan tidak mendapat pahala.
عن سهل بن سعد رضي الله عنه قال: ما كنا نقيل ولا نتغذى إلا بعد الجمعة في عهد النبي صلى الله عليه وسلم. واللفظ لمسلم.
Dari Sahl bin Sa’ad radhiallahu ‘anhu berkata,
“kami (dahulunya) tidaklah melakukan qailulah dan makan kecuali setelah shalat jumat di zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.”[4]
Sunnah qailulah
Tidur siang disebutkan dalam Al-Quran. Allah Ta’ala berfirman,
وَمِنْ آَيَاتِهِ مَنَامُكُمْ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَابْتِغَاؤُكُمْ مِنْ فَضْلِهِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآَيَاتٍ لِقَوْمٍ يَسْمَعُونَ
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah tidurmu di waktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya.Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan” (Ar-Ruum :23)
Demikian juga diperintahkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,
قِيْلُوا فَإِنَّ الشَّيَاطِيْنَ لاَ تَقِيْلُ
“Qailulah-lah (istirahat sianglah) kalian, sesungguhnya setan-setan itu tidak pernah istirahat siang.” [6]
Demikian juga perbuatan para sahabat.
رُبَّمَا قَعَدَ عَلَى بَابِ ابْنِ مَسْعُوْدٍ رِجَالٌ مِنْ قُرَيْشٍ، فَإِذَا فَاءَ الْفَيْءُ قَالَ: قُوْمُوا فَمَا بَقِيَ فَهُوَ لِلشَّيْطَانِ. ثُمَّ لاَ يَمُرُّ عَلَى أَحَدٍ إِلاَّ أَقَامَهُ
“Pernah suatu ketika ada orang-orang Quraisy yang duduk di depan pintu Ibnu Mas’ud. Ketika tengah hari, Ibnu Mas’ud mengatakan, “Bangkitlah kalian (untuk istirahat siang), Yang tertinggal hanyalah bagian untuk setan.” Kemudian tidaklah Umar melewati seorang pun kecuali menyuruhnya bangkit.”[7]
Dewasa ini, dipandu penelitian-penelitian ilmiah, tidur sebentar di siang hari (day tidur siang), terutama pada waktu siang, ditemukan sangat efektif untuk meningkatkan energi, fokus dan akhirnya produktivitas pekerja.
Baru-baru ini sebuah penelitian 25 tahun tentang efek tidur pada negara-negara industri dan pasca-industri telah menemukan bahwa '92,5% pekerja yang berkesempatan tidur di waktu siang, memiliki daya kreativitas yang lebih tinggi. Daya kemampuan mereka untuk menyelesaikan masalah juga meningkat. Semua ini tentunya meningkatkan produktivitas. '(Tidur siang News: 'Scientific Proof Confirms: tidur siang Enhances WorkerProductivity,' from eFuse)
Waktu siang adalah waktu yang paling sesuai untuk tidur sejenak karena sistem badan kita memang bersedia untuk memanfaatkan fase tidur pada waktu itu. Fase ini disebutkan sebagai 'a midafternoon quiescent phase' atau 'a secondary sleep gate.' Di antara tokoh-tokoh yang mendorong tidur siang ini adalah Dr. William A. Anthony, Ph.D. dan Camille W. Anthony, penulis buku 'The Art of tidur siang at Work.'
Demikian juga yang disebutkan oleh David F. Dinges dan Roger J. Broughton di dalam buku mereka 'Sleep and alertness: Chronobiological, Behavioural and Medical Aspects of tidur siang.' Dr. James Maas, pakar tidur dari Cornell University juga telah merumuskan bahwa tidur di siang sekedar 15-20 menit sudah cukup untuk mengembalikan tenaga dan menjaga kesehatan.
Seorang peneliti yang lain, Donald Greeley, telah mengatakan bahwa tidur siang adalah bermanfaat selama mana ianya tidak melebihi satu jam. (Gail Benchener: 'Parents and Sleep deprivation,' Family.com)
Sunnah tidur siang yang diajarkan Nabi rupa-rupanya merupakan suatu yang sangat ilmiah lagi relevan pada hari ini. (Laporan ilmiah tentang manfaat tidur siang pada produktivitas berdasarkan penelitian 25 tahun)
Memang benar, tidur sebelum masuknya waktu dhuhur adalah waktu tidur yang terbaik. Selain itu merupakan sunnah nabi, kita disarankan tidur untuk mendapatkan kebugaran kembali. Tapi tidur 15 menit pun sudah cukup dan kita akan rasa bugar sepanjang hari.
Posting Komentar