Nama : Adi Putra bin Abd Ghani
T/Lahir : 27hb Januari 1999
Belajar di : ‘Home Schooling’ - Persediaan menghadapi A-Level/ O-Level.
Sedang mengikuti Kelas Tahfiz Al-Quran. Mengikuti Program
Intensif Bahasa di Centre Modern Language
Shah Alam (CML) di STANDARD LANGUANGE
CENTRE ( Bahasa Perancis Jepun).
Cita-cita : Professor Matematik Islam
Impian : Bila besar nanti…InsyaAllah;
1)Adi akan cipta sebuah komputer canggih yang boleh bercakap
untuk orang buta dan Adi akan hadiahkan kepada idola Adi.
2)Adi akan cipta satelit bumi dan angkasa untuk kegunaan negara-
negara Islam sahaja dengan menggunakan password Al-Quran.
Visi : UNTUK MEMBANGKITKAN SEMULA UMMAH
Misi : Untuk memupuk anak-anak kecil yang mempunyai hati yang
terang dengan ilmu Matematik ke arah pelapis Modal Insan yang
hebat dan kreatif.
Anugerah :
1) Ikon Matematik – oleh Jabatan Matematik Universiti Pertanian Malaysia 2006.
2) Tokoh Kanak-Kanak ( Bhg Akademik ) TV3 2007.
3) Tokoh Kanak-Kanak Maulidur-Rasul peringkat Negeri Terengganu 2007.
4) Dilantik menjadi role model KEMAS oleh Dato Seri Aziz Shamsudin.
5) Dilantik Ikon Inspirasi oleh Perbadanan Nasional Berhad (PNB) pada 2008 2009.
6) Tokoh Generasi Masa Hadapan - Tokoh Kepenggunaan Islam (TOKI) 2008 oleh
Persatuan Pengguna Islam seMalaysia (PPIM).
7) Dilantik Ikon Membaca 2008 oleh Perpustakaan Negara
8) Dianugerahi TOKOH MATEMATIK ISLAM ABAD INI oleh Universiti Riau, Indonesia (UNRI) 2009.
Pencapaian :
1) Mencipta Modul Sifir 10jam Matematik untuk Sekolah Rendah.
2) Mencipta formula/kaedah baru dalam Matematik.
( Sehingga kini sudah berjumlah 223).
Adi Putra yang turut mendapat gelaran Profesor Cilik Matematik Islam dari Universiti Riau, Indonesia, berkata walaupun permainan video alat interaktif yang mampu menjana minda, tetapi untuk jangka masa panjang ia membawa lebih banyak keburukan daripada kebaikan.
'OTAK Adi Putra adalah pemberian Allah'. Itulah kata-kata yang diucapkan sendiri oleh anak-anak pintar, Adi Putra Abdul Ghani yang baru berusia enam tahun dan bercita-cita menjadi seorang profesor matematika Islam.
Adi Putra yang suka makan roti bersama minuman bercoklat serta es krim, memiliki kemampuan luar biasa untuk menyelesaikan berbagai masalah dalam mata pelajaran matematika tingkat sekolah menengah termasuk aljabar, indeks dan trigonometri.
Kemampuan menjawab pertanyaan matematika tambahan secara congak dengan tepat dan menjelaskan bagaimana ia memperoleh jawaban tersebut menggunakan formula sifir dan logika tersendiri, juga meyakinkan.
Penulis yang memiliki sedikit latar belakang dalam matematika tambahan, terasa kagum melihat kemampuan seorang anak yang tidak memiliki pendidikan formal matematika seperti Adi mampu menyelesaikan pertanyaan seperti 30.80 - 2 7/10-3 2/100 = 25.08 atau 1/16 = 0.0625 atau (3/4) kuadrat - akar kuadrat tiga 125 = -4 7/16 secara congak.
Adi menyelesaikan pertanyaan itu kurang dari sesaat karena anak jenius ini memberikan jawaban secara spontan sebaik melihat pertanyaan yang diberikan ayahnya, Abdul Ghani Wahid.
Siapa sangka keunikan anak berasal dari kota kecil seperti Bagan Serai itu akan mendapat perhatian berbagai pihak termasuk penawaran Universiti Teknologi Mara (UiTM) yang membantu memoles kemampuannya melalui keahlian yang ada di universitas itu.
Banyak yang berpendapat kecerdasan anak yang belum bersekolah ini tidak bisa disia-siakan dan harus diberikan perhatian dan bimbingan terbaik untuk mengidentifikasi potensi akliah atau IQ dan tingkat kepintarannya.
Agustus lalu, Berita Harian melaporkan kehebatan Adi Putra dengan mudah mengalahkan 19 guru serta 230 siswa Tahun Satu sampai Enam dalam tes kecerdasan pikiran di Sekolah Kebangsaan Kuala Kurau Baru dekat Bagan Serai.
Dalam tes itu, Adi Putra dengan cepat menjawab tepat sehingga membuat guru bertanya-tanya tentang formula sifir dan logis menjawab pertanyaan yang diberikan secara acak.
Anak-anak itu juga mampu memecahkan berbagai pertanyaan matematika tingkat sekolah menengah dan mengenal dengan mudah angka triliun (15 angka).
Biasanya, Adi Putra hanya membutuhkan waktu kurang satu menit untuk menjawab pertanyaan dasar matematika sedangkan untuk pertanyaan tingkat sekolah menengah serta dasar universitas, anak itu mampu menyelesaikannya kurang lima menit dengan hanya menggunakan jari dan kekuatan ingatannya.
Adi juga menghadiri acara motivasi anjuran berbagai pihak dan hingga kini sudah menerima 26 sertifikat penghargaan, termasuk diakui sebagai pakar motivasi dari Dewan Guru Besar Daerah Larut, Matang dan Selama.
Kepintarannya juga menyebabkan ada sekolah rendah dan menengah mengundangnya untuk memberi motivasi, selain dua lembaga pendidikan tinggi seperti Politeknik Tanjung Malim dan Universiti Sains Malaysia (USM).
Pertanyaannya adalah bagaimana anak-anak berusia enam tahun dan ketinggian tiga kaki setengah ini memiliki kemampuan luar biasa itu? Apakah efek dididik dengan formula khusus oleh orangtuanya atau ia memang satu keistimewaan pemberian Ilahi.
Dalam pertemuan dengan Berita Minggu, memang terasa kebolehannya adalah pemberian Tuhan dan Adi Putra mungkin satu dalam sejuta yang memiliki kecerdasan akliah seperti itu.
Ayahnya yang lebih awal mengidentifikasi keistimewaan anaknya menanam berbagai upaya menguji sendiri tingkat kecerdasannya dengan membimbing dan mengajar dasar matematika pada usia Adi Putra sedini tiga tahun yang kemudian menemukan kemampuan anaknya melebihi anak normal.
Abdul Ghani yang berasal dari Bali, sebelumnya juga pernah memberitahu kecerdasan anak bungsunya itu terdeteksi sejak berusia empat tahun ketika Adi Putra berhasil memecahkan masalah matematika kakaknya, Amirul Izuan, 10, yang ketika itu di Tahun Dua.
Dia yang kini bertugas sebagai Teknisi Listrik Negara di Bagan Serai, mengatakan, anaknya memiliki hasrat ingin menjadi seorang ahli matematika Islam di samping menjadi seorang yang tahfiz al-Quran.
Menurutnya, ia dan istrinya, Serihana Alias, 30, mendapat berbagai jenis pertanda sebelum kelahiran Adi Putra. Pada saat itu mereka tidak tahu apakah yang dimaksud tanda luar biasa yang mereka dapat itu.
Dia teringin sangat menyebutkan anaknya Adi Putra dan setelah melakukan sedikit penelitian Abd Ghani menemukan 'Adi Putra' adalah nama kepada Tok Guru Silat kepada pahlawan dalam sejarah yaitu Melayu Hang Tuah.
'Pada waktu itu kami juga tidak membuat pemindaian untuk melihat gender anak kami. Kemudian saya bertanya kepada seorang yang terampil dalam ilmu mistik, bisakah saya menamakan anak saya Adi Putra.
'Orang itu mengatakan nama itu keras dan anak yang diberikan akan menangis tiga hari tiga malam jika tidak kompatibel dengannya dan hal itu tidak terjadi kepada Adi Putra.
'Tidak pula saya sangka akan mendapatkan anak lelaki karena saya benar-benar teringin menamakannya Adi Putra ... mungkin sebab itu dia suka bermain pedang jika ternampak kayu,' katanya sambil tertawa.
Abdul Ghani mengatakan, orang itu juga telah meminta istri saya untuk membaca al-Quran selama mengandungkan anak ketiganya.
Ibunya, Serihana mengatakan, dia gemar membaca surat Maryam, Yusuf dan Luqman sebagai praktek harian ketika waktu luang ketika mengandungkannya.
Serihana mengatakan, dia juga tidak bisa melupakan peristiwa bermimpi melihat sebutir berlian di langit, hasil gabungan lima bintang yang cukup terang dan bersinar ketika berusia belasan tahun yaitu sebelum menikah dengan Abdul Ghani.
'Pancaran sinar itu cukup kuat sehingga seperti menempel pada wajah saya, sejak mimpi itu saya selalu bertanya-tanya maksudnya dan hari ini saya rasakan itu ada kaitan dengan kelahiran Adi Putra.
'Mengandungkannya tidak sama seperti mengandungkan dua anak yang lain. Naluri untuk mengaji dan membaca tiga surah tersebut lebih kuat. Kalau hari ini saya membaca surat Maryam berulang-ulang kali, keesokannya pula saya membaca surah Yusuf dan Luqman, 'kata.
Namun, Serihana yang mendirikan rumah tangga dengan Abdul Ghani sewaktu berusia 18 tahun, mengatakan praktek membaca al-Quran ketika hamil sudah menjadi kebiasaan bagi dirinya.
'Ketika mengandungkan dua anak yang lain yaitu Amirul Izuan, 10, dan Seri Amelia, 8, saya tidak berkonsentrasi pada tiga surah saja, sebaliknya akan membaca seluruh surat dalam al-Quran,' katanya yang pernah menjadi guru cadangan di SMA Slim River, Perak, selama lima tahun.
Adi Putra dikatakan adalah seorang anak yang aneh yang tidur hanya setelah jam 4 pagi dan banyak menggunakan waktu awal paginya antara jam 12 hingga 4 pagi mencoba memecahkan masalah matematika yang diberikan ayahnya.
'Dia memang aktif setelah jam 12 malam, bermain dan menjawab pertanyaan yang disediakan ayahnya. Tapi dia tidak akan menjawab pertanyaan itu di depan kami kecuali kami memintanya menjelaskan bagaimana dia memperoleh jawaban itu.
'Dia jarang makan nasi dan tidak makan kuning telur. Sifatnya juga tidak seperti anak-anak lain. Dia juga tidak suka makan organ hewan seperti hati atau limpa dan waktu tidurnya pula terbatas jam 4 pagi sampai 10 pagi jika tidak ada kelas kuliah.
'Kami mengajar Adi Putra mengenali angka 1-100 ketika berusia dua sampai tiga tahun dengan menggunakan makanan seperti permen berwarna.
'Sambil dia menghitung permen itu dia juga mengenal warna. Dia juga seorang yang jujur, jika dia menginginkan aiskrim 20 sen, 20 sen yang digunakan meskipun diberikan RM1, 'katanya.
Serihana yang bangga dengan prestasi anaknya, mengatakan Adi Putra juga berbeda dari saudara yang lain karena memiliki rasa hormat dan budi pekerti tinggi ketika bersama orangtuanya.
Adi Putra bukan seorang anak yang suka menunjukkan kemampuannya kepada orang lain bahkan seorang pemalu. Anak-anak ini juga dididik penuh kasih sayang dan sangat manja bersama kedua orangtuanya.
'Dia tidak pernah lupa mengucapkan` terima kasih pak 'bahkan berbagi segelas air jeruk bersama ayahnya. Kami tidak ajar atau memaksanya bersifat sedemikian karena itu memang cara dia.
'Terkadang kami juga kagum dengan kemampuannya sehingga kami terpaksa membujuknya mengajarkan kepada kami. Kami harus memahami dulu cara dia memecahkan masalah matematika sebelum mengajarkan kepada orang lain, 'katanya.
Anak-anak genius ini juga tidak bangga dengan kemampuannya yang belakangan ini mendapat perhatian luas dari media atau pihak tertentu yang ingin ia bekerja bersamanya serta bantu membimbingnya.
Bahkan, ayahnya sendiri mengakui anak bungsunya itu aneh ketika menemukan dia turut menanam azam tinggi untuk menabur bakti seperti idolanya yaitu Wakil Rektor Kolej Universiti Teknologi Internasional Twintech, Prof Datuk Dr Ismail Md Salleh.
'Adi nak jadi pandai seperti Prof Dr Ismail, karena dia pandai meskipun dia buta,' kata Adi Putra.
Banyak lagi akan dikatakan tentang Adi Putra, mungkin bapa kepada anak istimewa yang dianugerahi bakat ini sendiri dapat menceritakan tentang kehebatan dan kepintarannya.
Download album cahaya hati full - opick (2009)
-
DOWNLOAD FULL ALBUM OPICK - CAHAYA HATI (2009)
OPICK - CAHAYA HATI (2008)
01. Hanya Allah
02. Cahaya Hati
03. Ya Nabi Salam
04. Alangkah Indah
05. Cinta S...
10 tahun yang lalu
+ komentar + 1 komentar
Bangga banget punya orang yg kyk gitu, muslim lagi, tjakeppppp
Posting Komentar